Sejak zaman nenek moyang dahulu kita sudah akrab dengan aneka tanaman yang berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit. Hingga saat ini pun tidak sedikit orang yang lebih suka mengonsumsi tanaman obat tersebut dibandingkan dengan obat modern. Disamping itu, tanaman obat pun harganya sangat murah karena bisa ditemukan dengan mudah. Bahkan beberapa di antaranya bisa kita tanam sendiri di halaman rumah.
Apa itu tanaman obat?
Tanaman obat adalah Tanaman atau tumbuhan yang sebagian atau seluruh isi dari tanaman atau tumbuhan tersebut, seperti daun, batang, buah, umbi (rimpang), hingga akar digunakan sebagai obat atau sebagai bahan, atau ramuan obat-obatan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) sendiri mendefinisikan obat herbal atau medicinal plants sebagai tanaman yang digunakan dengan tujuan pengobatan dan merupakan bahan asli dalam pembuatan obat herbal.
Di Indonesia sendiri kurang lebih memiliki sekitar 30 ribu hingga 50 ribu jenis tumbuhan. Namun, hanya sekitar 7.500 yang dapat digunakan untuk tanaman obat. Hasil beberapa penelitian membuktikan bahwa obat (ramuan) tradisional yang di ramu dari tanaman obat lebih mudah dicerna oleh tubuh dan tidak terlalu menyebabkan efek samping. Sudah banyak negara maju yang mulai memproduksi obat-obatan dari tanaman herbal.
Kementerian Pertanian Republik Indonesia menyatakan bahwa ada 15 jenis tanaman obat yang dibudidayakan di Indonesia. Kelima belas jenis tanaman obat tersebut adalah Jahe, Lengkuas (Laos), Kencur, Kunyit, Lempuyang, Temulawak, Temuireng, Temukunci, Dlingo, Kapulaga, Mengkudu, Mahkota dewa, Kejibeling, Sambiloto, Lidah buaya Pulau Kalimantan, memiliki ginseng hutan, yaitu ginseng kuning, kulit akar Relliptica yang dapat memicu aktivitas seksual, namun baru tahap uji coba pada mencit.
Dari eksperimennya, efek tanaman ini bisa membuat ereksi pada hewan tersebut bertahan lebih lama. Selain itu. ada tumbuhan langka asal Papua yang berfungsi untuk suplemen makanan, yakni Papuacedrus papuans dan Phyllocladus hypophyllus. Tanaman ini memiliki senyawa asam transkomunat. dan bisa menjadi tanaman antibiotik alami.
Berikut beberapa jenis tanaman obat beserta manfaatnya bagi kesehatan.
Kunyit
Kunyit masuk ke dalam daftar tanaman obat karena kunyit dapat menurunkan tekanan darah tinggi, membantu menghilangkan bau badan, membantu melancarkan siklus menstruasi, meredakan demam, mencerahkan kulit, dan masih banyak lagi lainnya.
Temulawak

Temulawak memiliki ukuran yang lebih besar dan bulat dibandingkan dengan kunyit yang cenderung panjang dan ramping. Selain itu, warna temulawak lebih jingga. Salah satu dari daftar tanaman obat ini memiliki kandungan kurkumin, kalium, dan kalsium yang dapat dijadikan zat anti radang, pencegah penggumpalan darah, penambah nafsu makan, mengurangi pegal-pegal, mengatasi maag, kembung, diare, dan sakit jantung.
Kencur

Kaempferia galangal alias kencur juga dikenal masyarakat Indonesia sebagai salah satu dari daftar tanaman obat yang sering dijadikan jamu. Air rebusan kencur yang dihaluskan dipercaya mampu meredakan masuk angin dan gejala flu (sakit kepala, demam, batuk, pilek, dan bersin), meredakan perut yang sakit akibat diare, mencegah penyakit batu ginjal, serta meredakan bagian tubuh yang terkilir.
Jahe

Daftar tanaman obat selanjutnya adalah Jahe. Kandungan jahe terdiri dari karbohidrat, serat, fosfor, aneka vitamin, enzim proteolik, senyawa fenolik, dan masih banyak lagi. Semua kandungan itu bisa menjadi obat herbal untuk mengatasi rasa mual, sakit perut, diare, nyeri dada, nyeri otot dan sakit punggung, serta mengobati penyakit infeksi saluran pernapasan.
Kayu Manis

Kayu manis sering dimanfaatkan sebagai bumbu masakan, penambah rasa pada minuman, serta sebagai daftar tanaman obat sebenarnya merupakan kulit bagian dalam yang kering. Tanaman dengan nama latin Cinnamomum verum ini bermanfaat sebagai zat anti inflamasi atau peradangan, mengobati infeksi, sebagai sumber antioksidan yang mencegah berbagai penyakit berbahaya, meredakan sakit jantung, meredakan radang sendi, rematik, mengatasi perut kembung, dan menjadi obat untuk penyakit infeksi saluran pernapasan.
Kapulaga

Kapulaga adalah biji kering yang biasanya digunakan sebagai salah satu bumbu masakan. Di samping itu, kapulaga juga masuk ke dalam daftar tanaman obat yang berkhasiat untuk mengobati hipertensi, pencegah persebaran sel kanker, melancarkan sirkulasi darah, serta mengatasi susah BAB alias sembelit.
Lengkuas

Jenis umbi-umbian yang memilikin tekstur keras dan kaya akan serat ini terbilang mudah ditanam di rumah sebagai daftar tanaman obat. Lengkuas alias laos juga memiliki manfaat untuk menurunkan demam, melancarkan pencernaan, meredakan rasa mual, sakit perut, mencegah kanker, menurunkan kadar kolesterol jahat LDL.
Seledri

Jus seledri cukup populer sebagai obat berbagai penyakit. Mulai dari obat pencegah kanker, menghilangkan bekas jerawat, memperlancar pencernaan, mengobati asma, menurunkan tekanan darah tinggi, mengobati diabetes, rematik maupun nyeri sendi, dan masih banyak lagi. Seledri organik bisa kamu tanam dengan cara menyemai bibit bijinya di pot. Sedangkan untuk mengonsumsinya, kamu bisa mengolah seledri menjadi jus atau salah satu bahan salad yang menyehatkan.
Sereh

Sereh memiliki aroma khas dan batang mudanya bisa digunakan sebagai tanaman obat. Sifat salah satu daftar tanaman obat ini memberi manfaat sebagai zat anti inflamasi, zat detoks yang membuang racun-racun di dalam tubuh, zat anti mikroba, dan sumber antioksidan. Manfaat sereh antara lain mengobati gangguan sistem pencernaan, membantu menurunkan berat badan, mencegah berbagai penyakit berbahaya, dan lain sebagainya.
Jeruk Nipis

Salah satu dari daftar tanaman obat ini sangat kaya akan vitamin C, sehingga mampu mengatasi radang tenggorokan, menjadi sumber penguat daya tahan tubuh, menurunkan tekanan darah tinggi, mengobati batu ginjal, amandel, vertigo, ambeien, panu, hingga menjadi pengencer dahak yang manjur.
Kemangi

Tak hanya wangi dan enak dikonsumsi sebagai lalapan, kemangi juga masuk ke dalam daftar tanaman obat yang sangat bermanfaat. Yakni berguna untuk meningkatkan nafsu makan, mengobati luka luar, mengatasi perut kembung, mengobati kanker, serta sebagai zat anti bakteri dan anti inflamasi.
Kumis Kucing

Tanaman yang tumbuh di daerah beriklim tropis dan subtropis ini bisa ditanam dengan benih dari perbanyakan stek batang yang kemudian ditanamkan ke tanah. Manfaat kumis kucing antara lain mengobati penyakit ginjal, diabetes, asam urat dan hipertensi. Untuk mendapatkan manfaat ini, kamu bisa merebus 4-5 lembar daun kumis kucing dan maminum air rebusannya setiap hari.
Sirih

Manfaat sirih sebagai obat yang mengatasi bau badan dan bau mulut yang tak sedap. Selain itu tanaman merambat ini juga bisa dijadikan sebagai obat asma, malaria, pencegah kanker, mampu membunuh bakteri jahat, mempercepat pembekuan darah sehingga luka cepat sembuh, dan masih banyak lagi.
Mengkudu

Di balik rasa pahit dari dari daun dan buah yang memiliki nama latin Morinda citrifolia ini, tersimpan segudang manfaat untuk kesehatan, yakni mampu membunuh bakteri jahat, melancarkan sistem peredaran darah, menjadi zat anti kanker, dan mengatasi radang pada lambung dan usus.
Binahong

Salah satu dari daftar tanaman obat yang memiliki nama ilmiah Anredera cordifolia ini memiliki manfaat kesehatan. Padahal, sebelumnya hanya dianggap sebagai tanaman hias belaka.
Bagian daun binahong yang direbus dan diminum sarinya bisa menjadi obat gusi berdarah, menyembuhkan luka, mengobati batuk dan muntah darah, diabetes, mimisan, TBC, gagal ginjal, geger otak, dan masih banyak lagi lainnya.
Lidah Buaya

Daftar tanaman obat selanjutnya adalah lidah buaya atau yang bernama ilmiah Aloe vera. Ini merupakan jenis tanaman tropis berdaun tebal dan berduri yang tumbuh sepanjang tahun.
Manfaat lidah buaya antara lain mengobati radang dan iritasi, menurunkan kadar gula darah, mengatasi rambut rontok, melancarkan pencernaan, melembabkan kulit, dan menjaga kesehatan mulut.
Lidah buaya sangat mudah ditanam di rumah, karena tak memerlukan perawatan khusus, serta harga bibitnya cukup murah. Cocok banget untuk dijadikan tanaman hias sekaligus tanaman obat.
Mahkota Dewa

Buah yang dikenal juga dengan sebutan simalakama ini memiliki warna merah menyala dengan tekstur yang mirip dengan buah jambu bol. Tanaman ini bisa menjadi obat alergi, obat sakit kepala, penghilang racun di dalam tubuh, mencegah flu, menstabilkan gula darah, dan lain-lain.
Kecenderungan masyarakat untuk mengonsumsi obat tradisional tentu tak terlepas dari gaya hidup back to nature. Akibatnya, masyarakat mulai beralih menggunakan bahan-bahan alami untuk meminimalisir efek samping obat-obatan medis dari dokter.