Puasa tidak menjamin penurunan berat badan, justru tidak sedikit orang mengalami berat badan naik setelah menjalani puasa Ramadhan. Banyak orang menemukan manfaat dari puasa, termasuk mencegah penyakit, perbaikan pencernaan, mengurangi kembung hingga menurunkan berat badan.
Berikut ada beberapa kesalahan dalam berpuasa yang justru bisa membuat berat badan naik;
1. Makan terlalu banyak selama berbuka puasa, justru dapat membuat berat badan naik. Puasa dapat menurunkan berat badan karena waktu makan dan kecenderungan jumlah asupan kalori yang dimakan berkurang. Namun jika jumlah asupan kalori sehari saat buka puasa sama besarnya atau bahkan lebih besar dari hari biasa, maka yang terjadi adalah berat badan naik.

2. Tidak cukup nutrisi saat makan sahur dan buka puasa, dapat mendorong kita melakukan makan berlebihan di saat berbuka. Jika itu berlangsung menjadi sebuah siklus sepanjang periode puasa Ramadhan, maka dapat menyebabkan berat badan naik. Makan sahur mencukupi 40 persen kebutuhan energi kita saat menjalankan puasa. Prinsipnya, saat makan sahur adalah pilih makanan yang dicerna tubuh dalam waktu lama (lambat) atau tidak cepat diubah menjadi glukosa darah, yaitu karbohidrat kompleks. contohnya: Biji-bijian utuh Buah kaya serat Sayuran kaya serat Kacang polong. Sementara, sebanyak 60 persen kebutuhan energi tubuh harus dipenuhi dari makanan saat buka puasa. Saat buka puasa kita perlu mengkonsumsi karbohidrat sederhana yang mengandung nutrisi, seperti kurma. Karbohidrat sederhana ada baiknya untuk dikonsumsi karena tubuh butuh makanan ringan yang mudah diserap, sehingga tidak membebani dan mengejutkan sistem pencernaan setelah seharian puasa. Makanan berat disarankan dokonsumsi setelah shalat maghrib, seperti makanan mengandung karbohidrat kompleks.
3. Kekurangan protein Saat sahur dan buka puasa penting untuk memenuhi asupan protein untuk dapat mencegah rasa lapar. Protein dalam tubuh penting untuk membantu proses ketosis yang berlangsung selama puasa. Ketosis terjadi ketika tubuh kehabisan karbohidrat untuk dibakar menjadi energi. Protein berperan memasok hati dengan asam amino yang dapat digunakan untuk glukoneogenesis atau membuat glukosa. Hati menyediakan glukosa untuk beberapa sel dan organ dalam tubuh kita yang tidak dapat menggunakan keton sebagai bahan bakar, seperti: Sel darah merah, Bagian dari ginjal, Bagian dari otak. Selain itu, asupan protein harus cukup tinggi karena untuk mempertahankan massa otot ketika asupan karbohidrat rendah, terutama selama penurunan berat badan.
4. Makan terlalu banyak gula, makan makanan manis dan karbohidrat olahan, seperti pasta, roti, pemanis, dan makanan penutup berlebihan dapat meningkatkan kadar insulin, Ketika kadar insulin tinggi, itu mengisyaratkan tubuh kita untuk menyimpan lemak, yang dapat menyebabkan berat badan naik. Makan makanan terlalu banyak gula juga bisa mendorong kita makan lebih banyak secara umum. Saat banyak makan gula dan meningkatkan kadar insulin, itu bisa memblokir leptin, yaitu hormon yang memberi sinyal ke tubuh bahwa kita sudah kenyang. Jika otak kita tidak mendapatkan pesan bahwa kita sudah cukup makan, itu akan memberi sinyal ke tubuh kita untuk terus makan. Makan makanan manis juga membuat kita menginginkannya lebih. Itu karena gula membebani reseptor dopamin, menyebabkan hasrat yang kuat dan tak terpuaskan.