Ada sejumlah dampak buruk tidak sarapan yang perlu diwaspadai. Beberapa orang melewatkan sarapan karena kesibukan paginya atau karena bangun terlalu siang. Padahal, sarapan sangat penting untuk kesehatan kita. Salah sartu dampak buruk tidak sarapan adalah kehilangan sejumlah nutrisi penting, seperti kalsium dan vitamin C, yang banyak ditemukan pada menu sarapan, seperti susu dan sereal. Bagi orang-orang yang ingin menurunkan berat badan bisa membuat mereka makan berlebih di waktu makan berikutnya.
Kehilangan nutrisi penting. Dampak buruk tidak sarapan termasuk melewatkan sarapan akan melewatkan nutrisi-nutrisi penting yang ditemukan pada menu sarapan tradisional. Produk susu dan yogurt menyediakan kalsium, vitamin, dan proteim yang dibutuhkan tubuh. Selain itu, orang yang melewatkan sarapan cenderung mengonsumsi lebih banyak sumber karbohidrat (termasuk gula), lemak (termasuk lemak jenuh), dan kurang serat. Konsumsi lemak jenuh tinggi berkaitan dengan peningkatan kadar kolesterol dalam darah serta meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Mereka yang tidak sarapan juga cenderung kurang bijak dalam memilih makanan di waktu berikutnya.
Meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan obesitas. Dampak buruk tidak sarapan lainnya dalah peningkatan risiko diabetes tipe 2. Orang yang melewatkan sarapan ditemukan memiliki risiko diabetes tipe 2 dan obesitas yang lebih tinggi karena resistensi insulin dan regulasi hormon. Sensitivitas insulin sebagai faktor hormonal yang berkaitan dengan obesitas dan diabetes juga terganggu ketika waktu jeda antara makan malam dan waktu berikutnya terlalu panjang. Melewatkan sarapan juga berkaitan dengan dorongan nafsu makan di kemudian hari, yang mungkin menyebabkan makan berlebihan secara kronis dan dapat menyebabkan obesitas.
Meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, Dampak buruk tidak sarapan termasuk memengaruhi proses hormonal lain yang dapat meningkatkan tekanan darah. Memiliki jarak makan yang terlalu panjang juga dikaitkan dengan memburuknya kolesterol. Seorang ahli jantung setuju bahwa makan sesuatu segera setelah bangun tidur adalah sesuatu yang lebih sehat. Makan sarapan lengkap cenderung membuat seseorang memiliki kesehatan kardiovaskular yang lebih baik.
Memicu sakit kepala, Melewatkan makan memicu penurunan kadar gula secara besar-besaran (hipoglikemia), yang pada akhirnya dapat memicu pelepasan hormon yang dapat mengimbangi kadar glukosa rendah, kondisi ini meningkatkan tingkat tekanan darah, memicu migrain dan sakit kepala. Ini adalah dampak buruk tidak sarapan karena ini adalah makanan pertama yang dikonsumsi setelah hampir 12 jam berpuasa, setelah waktu makan malam.
Menurunkan fungsi kognitif, Sarapan akan mendukung fungsi kognitif yang lebih baik. Itulah mengapa, salah satu dampak buruk tidak sarapan adalah gangguan fungsi kognitif. Temuan studi menemukan bahwa sarapan memberi dorongan pada fungsi kognitif. Meskipun penelitian dilakukan pada remaja, efek yang sama juga mungkin dalami pada orang dewasa. Namun, sarapan juga tak bisa dilakukan di sembarang waktu dan idealnya dilakukan segera setelah bangun.