Uang logam pertama kali dibuat oleh Bangsa Lydia pada Abad ke-6 sebelum masehi terbuat dari elektrum, suatu bahan campuran emas dan perak dengan komposisi emas 75% dan perak 25%. Uang logam disebut “stater” atau “standard” bentuk bulat pejal seperti kacang polong. Bangsa Yunani melihat dan membuat uang logam versi mereka sendiri sekitar 560 – 546 SM yang diciptakan oleh Croesus.
Bangsa Yunani membuat dengan berbagai gambar yang menarik. Zaman dulu, uang dihargai sesuai dengan nilai bahan penyusunnya. medium uang berfungsi sebagai intrumen alat bayar, mulai dikembangkan dan dibuat dari berbagai benda padat lainnya seperti tembikar, keramik atau perunggu. Desa Jachymod di Ceko, Eropa Timur sebagai wilayah pertama yang menggunakan dollar, mata uang yang paling populer di abad modern dan muncul di akhir abad 19.
Mulanya disebut Taler, kemudian orang Italia mengejanya Tallero, lidah Belanda menuturkan daler, Hawai dala dalam dialek Inggris diungkapkan sebagai dollar. Embrio dollar dibuat dari bahan baku perak dan emas dalam bentuk koin, penggunaannya berkembang di banyak negeri atau negara. Taler sebutan mata uang yang berkembang di daratan benua Eropa sejak abad 16, yang jenisnya lebih dari 1500, masing masing bangsa atau Negara menciptakan sebutan tersendiri bagi mata uangnya untuk menunjukkan statusnya yang independen.
Sejalan dengan perkembangan perekonomian, timbul kesulitan ketika perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan uang logam sementara jumlah logam mulia atau emas dan perak sangat terbatas. Penggunaan uang logam juga sulit untuk transaksi dalam jumlah besar sehingga diciptakanlah uang kertas. sejarah pemakaian kertas sebagai bahan uang, Cina dianggap sebagai bangsa yang pertama menemukannya, sekitar abad pertama Masehi pada masa Dinasti T’ang.
Baca Juga : Tiket IndonesianGP 2021 Sudah Tersedia di Website MotoGP
Penemunya Ts’ai Lun hidup di negeri kuno sekitar abad kedua Masehi, kertas pertama dari kulit kayu pohon murbei yang daunnya sebagai pakan ulat untuk industri sutra Cina.Sejarah lain mengatakan orang Mesopotamia sudah pernah membuat uang kertas. Namun berulangkali gagal karena bahan baku yang dipakai tidak sekuat bahan yang digunakan Lun. Di Cina pada zaman Kaisar Tsing 300 tahun sebelum Lun, juga pernah dicoba oleh pegawai kerajaan.
Namun kandas sebab bahan bakunya mudah sobek. setelah tahu bahwa Lun menemukan kulit kayu murbei sebagai bahan yang kuat, dan Lun sendiri berhasil membuktikan bahan itu layak menjadi bahan baku mata uang, akhirnya para birokrat kerajaan Cina memproduksi mata uang kertas pertama di dunia. Uang kertas cukup lama beredar di Cina dan di negeri lain tetap memakai uang koin. Baru setelah Marcopolo singgah ke Cina pada abad ke-13, bangsa lain mengenal uang kertas dan meniru kreasi bangsa Cina itu.
Di abad modern, Benjamin Franklin (Amerika) ditetapkan sebagai Bapak Uang Kertas karena pertama kali mencetak dollar dari bahan kertas, yang digunakan untuk membiayai perang kemerdekaan Amerika Serikat. Sebagai penghormatan pemerintah terhadap Benjamin Franklin, potretnya diabadikan di lembaran mata uang dollar pecahan terbesar yaitu USD100 dan saat ini uang koin maupun uang kertas tetap digunakan sebagai alat transaksi pada berbagai mata uang di seluruh penjuru dunia.
Baca Juga :
Ketika PTDI Launching N-219 Nurtanio pada Tahun 2017
Resmi Kepulauan Togean Dibuka Kembali Awal September
Mobil Terbang Pertama Sukses di Tahun 2020