Madu, cairan kental terasa manis yang dihasilkan oleh lebah. Madu dibuat dari nektar tanaman berbunga yang dikumpulkan oleh lebah. Ketika nektar sudah terkumpul, kemudian disimpan dalam sarang lebah untuk diproses.
Ada beberapa lebah yang memang ditugaskan untuk mengangkut nektar dari bunga-bunga. Lebah-lebah itu biasa disebut sebagai lebah pekerja. Lebah tersebut memiliki sebuah kantong yang dapat menyimpan nektar. Kantong tersebut memiliki kapasitas untuk menampung nektar yang dihasilkan antara 150 sampai 1500 bunga. Nektar yang diambil lebah kemudian diekstraksi dari bunga menggunakan lidah lebah. Lidah lebah panjang dan berbentuk tabung untuk mengambil nektar untuk kemudian disimpan di dalam perut.
Pada saat terbang, nektar di dalam bercampur dengan enzim yang mengubah komposisi kimia dan pH atau keasaman. Biasanya nektar tersebut akan tersimpan cukup lama pada lebah. setelah kantong pembawa nektarnya penuh, lebah-lebah tersebut kembali ke sarangnya. Di sarang sudah menunggu beberapa lebah lain yang ditugaskan untuk menunggu kembalinya para lebah pekerja. Lebah yang biasa disebut sebagai lebah rumahan akan menerima nektar yang dibawa oleh para lebah kerja.
Proses itu disebut regurgitasi. Nektar itu kemudian diproses dalam mulut dan perutnya. Di dalam mulut dan perut lebah rumahan itu terdapat enzim-enzim tertentu. Enzim-enzim itu berfungsi untuk memecah bentuk gula pada nektar yang berbentuk disakarida menjadi monosakarida, sehingga bentuknya menjadi lebih sederhana.
Hasil dari pengolahan nektar ini kemudian diletakkan oleh lebah pada sarangnya. Pada awalnya, nektar memiliki kandungan air sebesar 70 hingga 80 persen, sehingga bentuknya sangat cair. Untuk menjadi sangat kental, terjadi proses penguapan agar air yang terkandung pada madu kadar airnya turun sehingga hanya mencapai 18 persen saja.
Pada proses itu lebah menggunakan sayapnya untuk mengipasi sarang lebah sehingga sebagian besar air menguap dari sarang lebah. Selain itu penurunan kadar air terjadi akibat proses pengolahan dengan enzim dan juga suhu sarang lebah yang umumnya cukup untuk membuat air menguap.
Akibatnya, wujudnya menjadi kental. Akhirnya, nektar yang bentuk gulanya sudah disederhanakan dan wujudnya kental inilah yang kita kenal sebagai madu. Lebah menyegel kantong madu dengan sekresi cairan dari perutnya sehingga menjadi keras. Jika disimpan di tempat yang benar (jauh dari udara dan air) madu dapat disimpan tanpa batas waktu.
Jumlah lebah dalam satu sarang bisa mencapai lebih dari 80.000 ekor. Sebagian besar merupakan lebah betina mandul (pekerja), yang mencapai 80 persen. Sisanya para pejantan. Lebah ratu mampu bertelur sebanyak 2.000 telur per hari pada musim bunga. Telur-telur yang telah dibuahi akan menghasilkan lebah betina pekerja dan lebah ratu (betina subur). Adapun telur yang tidak mengalami proses pembuahan akan menjadi lebah jantan.
Bayi-bayi lebah ratu akan ditempatkan di suatu ruangan tersendiri. Begitu juga dengan bayi-bayi lebah jantan dan pekerja, mereka ditempatkan di ruangan masing-masing. Hal ini dilakukan agar setiap jenis lebah mendapatkan makanan dan perawatan khusus dan sesuai. Adapun lebah ratu, ia mengetahui apa yang ada dalam rahimnya, apakah berjenis jantan, betina pekerja, atau ratu. Oleh sebab itu, lebah ratu akan bertelur di tempat yang sesuai dengan jenis lebah yang dikandungnya.
Jenis Madu Warna, rasa, aroma, dan tekstur madu sangat bervariasi tergantung jenis bunga yang dikunjungi lebah. Madu dibagi berdasarkan bunga sumber nektar yang diambil. Madu monoflora merupakan madu yang diambil dari satu jenis tanaman, misalnya madu kapuk, madu karet, madu jeruk, madu kopi, dan madu kelengkeng. Madu multiflora atau poliflora adalah madu yang diambil dari berbagai jenis tanaman. Pada umumnya lebah cenderung mengambil nektar dari satu jenis tanaman dan akan mengambil dari tanaman lain jika belum mencukupi.
Banyak orang percaya madu sebagai "gula alami" yang lebih bergizi dan aman untuk kesehatan. Konsumsi madu memang lebih baik daripada gula buatan seperti sirup jagung yang mengandung fruktosa tinggi. Inilah sebabnya mereka yang melakukan diet paleo menggunakan madu sebagai pemberi rasa manis pada makanan yang dikonsumsinya. Berbagai manfaat untuk kesehatan bisa didapat dari madu, beberapa diantaranya adalah meredakan alergi, sebagai minuman energi yang alami, meningkatkan daya ingat, meredakan batuk, dan membantu tidur lebih cepat. Bahkan kandungan antibiotik alami yang terkandung dari madu bisa digunakan sebagai obat luka dan luka bakar pada tubuh.
Ternyata tak hanya manusia yang mengambil madu dari lebah madu. Beberapa hewan, seperti Beruang dan Musang juga menjadi salah satu hewan yang mengambil madu mereka. Madu menjadi pemanis pertama di dunia.
Baca Juga : Mengenal Lebah Madu dan Jenisnya di Indonesia